Telepon Tengah Malam dari Nomor yang Sudah Mati

Teror Tengah Malam: Telepon dari Nomor yang Sudah Mati

Malam itu terasa biasa saja. Jam dinding di kamar saya menunjukkan pukul 00.15. Hujan baru saja reda, udara masih lembap, dan suara tetesan air dari talang terdengar pelan. Saya berbaring sambil menatap layar ponsel, mencoba memaksa mata untuk terpejam setelah seharian lelah bekerja.

Namun, suasana yang awalnya tenang tiba-tiba berubah saat ponsel saya bergetar keras. Sebuah panggilan masuk.

Awalnya saya ragu untuk mengangkat. Panggilan itu muncul dengan nomor yang sangat saya kenal—nomor paman saya. Tapi, ada satu hal yang membuat darah saya seketika dingin: paman saya sudah meninggal tiga bulan lalu.


Panggilan yang Tidak Masuk Akal

Saya menatap layar ponsel cukup lama, jantung berdegup kencang. Rasanya mustahil ada yang bisa menelpon dari nomor itu. Setelah beberapa detik, rasa penasaran mengalahkan rasa takut. Dengan tangan gemetar, saya menggeser tombol hijau dan menyapanya pelan.

“Hallo…?”

Tidak ada jawaban. Yang terdengar hanya suara berdesis, seperti angin melewati mikrofon. Saya coba memanggil lagi. “Siapa ini?”

Tiba-tiba, samar-samar terdengar suara. Suara itu berat, patah-patah, dan sangat mirip dengan suara paman saya. Ia hanya menyebut nama saya sekali, lalu diikuti oleh lirihan panjang. Suara itu begitu jelas, hingga bulu kuduk saya meremang.


Gangguan Setelah Telepon Ditutup

Refleks, saya langsung menutup panggilan. Namun, perasaan tidak enak terus menghantui. Lampu kamar tiba-tiba redup, seakan listrik kehilangan tenaga sesaat. Dari jendela, saya melihat sesuatu yang seperti bayangan bergerak cepat di halaman rumah.

Saya mencoba menenangkan diri dengan berpikir logis—mungkin hanya gangguan sinyal atau ulah orang iseng. Tapi hati kecil saya tahu, itu bukan panggilan biasa.

Beberapa menit kemudian, ponsel saya kembali bergetar. Nomor yang sama muncul lagi di layar. Kali ini saya tidak berani mengangkat. Anehnya, meski tidak saya jawab, suara berdering tetap terdengar di telinga saya, seakan-akan panggilan itu menggema di dalam ruangan.


Suara dari Telepon

Akhirnya, dengan penuh rasa takut, saya menekan tombol terima. Kali ini, suara yang terdengar jauh lebih jelas. Suara paman saya, tapi berbeda—lebih berat, lebih dalam, seperti berasal dari tempat yang jauh.

Ia berucap pelan:
“Jangan keluar rumah malam ini…”

Lalu, sambungan terputus.

Saya terdiam, tubuh membeku. Kata-kata itu terus terngiang, membuat saya makin gelisah.


Peristiwa yang Membuat Merinding

Pagi harinya, saya mencoba mengabaikan kejadian itu. Namun, berita mengejutkan datang dari tetangga. Katanya, dini hari tadi sekitar pukul 01.30, ada kecelakaan di tikungan dekat rumah. Sebuah mobil menabrak truk karena jalan licin setelah hujan. Waktu kejadian itu sangat dekat dengan saat saya mendapat panggilan misterius.

Yang membuat saya makin tidak bisa berpikir jernih: korban kecelakaan itu adalah dua orang teman lama saya. Mereka kebetulan mengajak saya keluar tadi malam, tetapi saya menolak karena merasa lelah. Saya teringat pesan terakhir dari panggilan itu—“Jangan keluar rumah malam ini…”


Misteri yang Tak Pernah Terjawab

Sejak malam itu, nomor paman saya tidak pernah muncul lagi di ponsel saya. Saya sudah mencoba menelusuri log panggilan, tetapi anehnya, rekamannya tidak pernah tercatat di riwayat telepon.

Saya tidak tahu apakah itu hanya halusinasi, kebetulan, atau benar-benar pesan dari dunia lain. Namun, saya yakin satu hal: panggilan itu telah menyelamatkan saya dari kemungkinan buruk.

Hingga kini, setiap kali ponsel berdering tengah malam, saya selalu merinding. Saya teringat suara berat itu, mengingatkan saya bahwa ada hal-hal yang tidak bisa dijelaskan oleh logika.

Lebih dari penulis ini

Kisah Mistis Lawang Sewu dan Penampakan Noni Belanda

Kisah Horor Nyata Teman Sekamar Sudah Meninggal

Kisah Horor Nyata: Teman Sekamar yang Ternyata Sudah Lama Meninggal